Loading...

Tersiar.com merupakan portal berita digital terkini yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya. Dengan fokus pada penyampaian berita yang cepat dan faktual

Berita

BTN Pastikan Likuiditas Rp25 Triliun Terserap Akhir 2025

Blog Image
Bandung - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimistis tambahan likuiditas Rp25 triliun dari pemerintah akan terserap seluruhnya pada akhir 2025 seiring tingginya permintaan kredit di sektor perumahan.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan dana tersebut memindahkan fokus persaingan perbankan dari perebutan pendanaan menjadi penyaluran kredit. “Dengan tambahan dana Rp25 triliun, likuiditas tidak menjadi masalah lagi bagi BTN setidaknya enam bulan ke depan. Saya perkirakan Desember sudah habis terserap,” ujarnya dalam Media Gathering BTN 2025 di Bandung, Jumat (19/9).


Direktur Finance and Strategy BTN Nofry Rony Poetra menambahkan, rata-rata penyaluran kredit perseroan mencapai Rp6–7 triliun per bulan. “Kalau rata-rata seperti itu, akhir tahun Rp25 triliun sudah tertutup. Itu juga sesuai rencana bisnis bank kami,” katanya.


Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebelumnya menempatkan dana total Rp200 triliun di lima bank BUMN, dengan porsi BTN Rp25 triliun untuk mendorong pembiayaan sektor riil. Dana dapat digunakan enam bulan dan dapat diperpanjang.


Nixon menilai skema ini mirip Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat pandemi Covid-19. “Demand justru sangat ada di BTN. Pipeline kredit kami lebih dari Rp30 triliun. Dengan tambahan likuiditas, keputusan penyaluran bisa dipercepat agar nasabah tidak berpindah ke bank lain,” jelasnya.


Selain memperkuat penyaluran kredit, BTN memanfaatkan dana tersebut untuk menekan biaya dana (cost of fund). Setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 125 basis poin dalam setahun terakhir, BTN menurunkan bunga deposito special rate 50 bps pada 15 September 2025, tiga hari setelah keputusan pemerintah. Langkah itu diharapkan meningkatkan margin bunga bersih (NIM) yang per semester I-2025 telah naik 139 bps menjadi 4,4 persen. (*)
Tag Terkait :
BTN
Blog Author Image

Draweda Odir

Redaktur

Jurnalis

0 Komentar

Pos Terkait